Oleh: Dr. Fahmi Rasid
SUDUTJAMBI.COM – Di tengah hiruk-pikuk kemajuan zaman yang terus bergerak cepat, generasi muda Jambi dihadapkan pada tantangan yang tidak ringan. Teknologi, gaya hidup, dan arus global terus berubah tanpa menunggu kesiapan siapa pun. Namun di balik derasnya arus modernitas itu, Gubernur Jambi, Dr. H. Al Haris, S.Sos., M.H., gelar adat Datuk Mangkubumi Setio Alam, bersama Wagub Drs. H. Abdullah Sani, M.Pd.I, gelar adat Datuk Paduko Agungmulyo Agamo, mengingatkan sebuah pesan bijak: ada tiga hal yang tidak boleh luntur dari diri pemuda Jambi mental yang tangguh, karakter yang kuat, dan akhlak yang mulia.
Pesan sederhana itu sesungguhnya bermakna sangat dalam. Karena masa depan Jambi bahkan masa depan bangsa tak hanya ditentukan oleh seberapa pintar generasi mudanya, tetapi juga seberapa teguh mereka menjaga jati diri dan moralitas di tengah tantangan zaman.
Mental: Keteguhan di Tengah Perubahan
“Pemuda Jambi harus punya mental juang yang kuat. Jangan mudah menyerah, jangan mudah goyah,” demikian pesan Gubernur Al Haris dalam satu kesempatan berbicara di hadapan pelajar dan mahasiswa.
Mental yang kuat adalah fondasi pertama untuk membangun generasi unggul. Dalam dunia yang kompetitif seperti sekarang, anak muda tak bisa hanya mengandalkan kemampuan akademik. Mereka harus punya daya tahan menghadapi tekanan, berani mencoba, dan siap gagal untuk kemudian bangkit lagi. Kegagalan bukan akhir dari segalanya justru menjadi batu loncatan menuju keberhasilan.
Pemerintah Provinsi Jambi melalui berbagai program kepemudaan pelatihan kewirausahaan, kegiatan sosial, dan dukungan pendidikan sedang membangun ekosistem yang memperkuat mental anak muda. Mereka diajak keluar dari zona nyaman, berani mencipta hal baru, dan berpikir visioner. Karena masa depan tidak datang begitu saja, masa depan diperjuangkan dengan mental yang teguh.
Karakter: Cermin dari Integritas Diri
Jika mental adalah kekuatan untuk bertahan, maka karakter adalah arah yang menuntun seseorang ke jalan yang benar. Karakter tidak dibentuk dalam sehari. Ia tumbuh dari kebiasaan kecil: disiplin, tanggung jawab, jujur, dan berani menegakkan kebenaran.
Gubernur Al Haris menekankan bahwa penting membangun karakter kuat di kalangan pemuda agar mereka tidak mudah hanyut dalam budaya instan dan gaya hidup semu yang kini menggiurkan. “Kita boleh modern, tapi jangan kehilangan nilai-nilai yang kita pegang,” ujarnya.
Pemuda yang berkarakter akan menjadi tulang punggung kemajuan daerah. Mereka tidak mudah tergoda oleh hal yang melemahkan semangat kebangsaan, apalagi kehilangan arah karena godaan dunia maya. Karakter yang kuat menjadikan mereka pemimpin masa depan yang berani, adil, dan integritasnya teruji.
Dalam konteks pembangunan daerah, karakter seperti inilah yang dibutuhkan — anak muda tidak hanya cerdas secara akademik, tapi juga jujur, disiplin, dan punya semangat kebersamaan untuk membangun Jambi yang lebih baik.
Akhlak: Jiwa yang Membawa Kedamaian
Di atas semua itu, pondasi paling penting adalah akhlak. Karena mental dan karakter tanpa akhlak hanya wadah kosong. Akhlak adalah jiwa yang menghidupkan semuanya sumber kebajikan yang menuntun seseorang untuk berbuat baik dan menjauhi keburukan.
Akhlak yang baik membuat seseorang rendah hati saat berhasil dan sabar ketika diuji. Di dunia yang sering mengukur keberhasilan dengan harta dan jabatan, akhlak menjadi penyeimbang yang menjaga manusia tetap di jalur kemanusiaannya.
Gubernur Al Haris dalam banyak kesempatan kepada pemuda selalu menekankan pentingnya menguatkan nilai-nilai keagamaan dan moral. Baginya, pendidikan boleh tinggi, tapi kalau akhlaknya rusak, maka bangsa ini akan kehilangan arah.
Pesan itu bukan sekadar nasihat moral, melainkan panggilan untuk menata hati kembali. Pemuda yang berakhlak baik tidak hanya membawa kebaikan untuk dirinya sendiri, tetapi juga bagi lingkungannya. Ia menjadi teladan, sumber inspirasi, dan penjaga nilai-nilai luhur masyarakat Jambi yang dikenal santun dan berbudaya.
Sinergi Pemerintah dan Pemuda
Pemerintah Provinsi Jambi saat ini tidak hanya berbicara soal infrastruktur dan ekonomi saja. Di bawah kepemimpinan Al Haris – Abdullah Sani, pembangunan manusia menjadi perhatian utama.
Melalui kebijakan berpihak pada dunia pendidikan, pelatihan keterampilan, hingga pemberdayaan pemuda, pemerintah berupaya mencipta ekosistem yang sehat untuk lahirnya generasi unggul. Sinergi antara pemerintah, sekolah, keluarga, dan masyarakat adalah kunci agar nilai mental, karakter, dan akhlak benar-benar tumbuh di hati anak-anak Jambi.
Tugas ini bukan hanya sekolah atau pemerintah semata, tapi tanggung jawab bersama. Setiap orang tua, guru, tokoh masyarakat, dan bahkan media harus berperan menanamkan nilai-nilai moral dan budi pekerti pada generasi muda.
Pemuda Adalah Cermin Masa Depan
Pepatah lama berkata, “Ingin lihat masa depan sebuah bangsa? Lihatlah generasi mudanya hari ini.” Pemuda adalah cermin masa depan. Bila mereka kuat mentalnya, karakter baiknya, dan akhlak mulianya maka masa depan Jambi pasti cerah.
Gubernur Al Haris paham betul akan hal ini. Karena itu dalam setiap momentum, beliau selalu menyisipkan pesan moral agar pemuda Jambi tidak hanya cerdas berpikir, tapi juga bijak bersikap.
Di era globalisasi, di mana dunia seakan tanpa batas, nilai seperti kejujuran, tanggung jawab, dan penghormatan kepada orang tua justru menjadi harta paling berharga. Dari sinilah, pembangunan SDM berkarakter harus dimulai dari hati, bukan hanya dari teori.
Menjadi Generasi Tangguh dan Berakhlak
Hari ini, tugas kita bersama memastikan bahwa semangat yang disampaikan Gubernur Jambi tidak berhenti menjadi seruan, tapi menjadi gerakan nyata. Gerakan membentuk mental yang kuat, karakter yang kokoh, dan akhlak yang terpuji.
Pemuda Jambi harus berani bermimpi, namun juga siap berjuang dengan keringat dan doa. Harus modern, namun tetap berpegang pada nilai agama dan budaya. Karena kemajuan sejati bukan ketika kita meniru orang lain, melainkan ketika kita menjadi versi terbaik dari diri sendiri.
“Kemajuan tanpa akhlak adalah kegelapan, kecerdasan tanpa karakter adalah kehampaan, dan kekuatan tanpa mental yang benar hanyalah kesombongan. Jadilah pemuda yang menyalakan terang, bukan yang mengejar sorot gemerlap dunia.”
